Sabtu, 06 Desember 2014

macam-macam konflik

NAMA         :NUR HANIFAH
SEMESTER: V
Macam-macam konflik:
1.      Dianutnya nilai-nilai baru oleh anggota-anggota kelompok tertentu
2.      Sebuah kesulitan atau problem baru, dihadapi oleh kelompok di mana para anggotanya mempersepsinya dengan cara yang berbeda-beda
3.      Peranan seorang anggota di luar kelompok tersebut bertentangan dengan peranan annggota tersebut di dalam kelompok itu.
Contoh untuk konflik yang pertama:
Dua pengacara yang selama masih menjadi mahasiswa berteman erat. Kemudian setelah lulus dan menjadi pengacara dihadapkan pada suatu masalah yang menuntut mereka untuk saling berhadapan di meja hijau. Masing-masing secara agresif dan teliti melindungi kepentingan kliennya. Disini terdapat konflik yang disebabkan oleh nilai-nilai baru, dan sebuah tuntutan oleh masing-masing pihak.
Begitu juga contoh: kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatnya, sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbullah konflik diantara kedua kelompok tersebut.
Contoh konflik yang kedua:
Ketika terjadi perbedaan pendapat mengenai penetapan tanggal hari raya idul fitri karena perbedaan cara pandang masing-masing umat. Meskipun sesama agama islamnya, akan tetapi persepsi mereka berbeda-beda, seperti halnya kelompok Muhammadiyah itu cenderung lebih dulu hari rayanya, akan tetapi untuk kelompok Nahdhatul Ulama’ itu masih butuh ru’yah ataupun hisab, jadi masih belum bisa untuk  memastikannya.
Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menganggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menebang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat.
Contoh konflik yang ketiga:
Konflik bentrok, yaitu adanya bentrok di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA) dengan masyarakat setempat hanya karena kesalahpahaman akibat kecurigaan masyarakat setempat terhadap salah seorang mahasiswa SETIA yang dituduh mencuri, dan ketika telah di usut polisi tidak ditemukan bukti apapun. Ditambah lagi adanya preman provokator yang melempari masjid dan masuk ke asrama putri kampus tersebut. Dan bisa di tebak akhirnya meluas ke arah agama, ujung-ujungnya pemaksaan penutupan kampus tersebut, oleh masyarakat sekitar secara anarkis.
Dalam konflik ini terdapat pertentangan antara kelompok luar yakni masyarakat dengan kelompok dalam yakni para mahasiswa SETIA.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar