SOAL UAS
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2014/2015
Penguji
: Pratama S.B Kusuma
Mata Kuliah : Perilaku dan Budaya Organisasi
Pendidikan
Semester :
V (Lima)
Jurusan/Prodi : Tarbiyah/MPI Hari, Tgl : Rabo, 31 Desember
2014
________________________________________________________________________________________________
1. Jelaskan
pendapat anda bagaimana agar perbedaan pendapat tidak menjadi konflik yang
berdampak negatif dalam manajemen organisasi pendidikan! Perbedaan pendapat itu sudah biasa dan maklum adanya, ketika
terjadi perbedaan pendapat kita harus bisa menerima pendapat org lain, meskipun
seandainya itu brtentangan dengan pendapat kita, sebagaimana para ulama’ juga
sering berbeda pendapat akan tetapi itu tidak menjadikan masalah bagi mereka,
bahkan perbedaan pendapat itu merupakan sebuah rahmat. Perbedaan pendapat itu
tidak semuanya menjadikan konflik ataupun masalah, karena perbedaan pendapat
itu tidak berarti perbedaan keinginan, sedangkan yang menjadikan konflik itu
dikarenakan perbedaan keinginan.
2. Dalam
budaya prilaku dan organisasi terkadang stres perlu diciptakan, jelaskan
pendapat saudara! Stres boleh diciptakan ketika
memiliki dampak yang positif, dan bisa mndorong kita supaya lebih baik, saya setuju
dengan pendapt ini, karena itu merupakan salah satu cara agar kita semangat dan
menjadi lebih baik.
3. Kualitas
kehidupan kerja dan kinerja dalam organisasi dikenal istilah Job Enrichment
(peningkatan pekerjaan) dan job enlargement (pemekaran pekerjaan), menurut
anda apa resiko yang muncul dalam penerapak kedua usaha tersebut jika
diterapkan pada organisasi pendidikan Islam? Resiko
ketika keduanya diterapkan dalam organisasi maka seseorang tersebut akibatnya
tidak memiliki komitmen dalam dirinya, kemudian ketika job enlargement
diterapkan seharusnya dapat menambah kesenangan untuk bekerja tapi tidak
diwajibkan memberikan pada pekerja tanggungjawab yang lebih. Lalu apabila job
enrichment itu diterapkan kita harus menimbang apakah karyawan atau pekerja
tersebut itu benar-benar mampu dan memiliki keahlian dalam bidang tersebut.
Karena kalau tidak memiliki keahlian dalam bidang tersebut akan memilki dampak
yang buruk bagi organisasi. Lalu job enrichment ini juga akan membuat karyawan
yang lain merasa tidak adil apabila memilihnya atau merekrutnya tanpa adanya
proses perekrutan. Pasti mereka akan beranggapan dia direkrut dikarenakan adanya
koneksi dari orang dalam.
4. Menurut
anda apa yang menyebabkan lembaga pendidikan Islam mengalami hambatan dalam Pengembanganan
Organiasi? Bagaimana Solusinya? Dikarenakan dalam
lembaga tersebut tidak menginginkan adanya perubahan, sedangkan pengembangan
organisasi itu tidak akan bisa lepas dengan namanya perubahan, adakalanya
perubahan tersebut ke arah positif ataupun negatif.
Solusinya ketika seseorang itu ingin agar lembaganya bisa berkembang
maka janganlah takut adanya perubahan.
5. Saat
zaman terus berganti lingkungan ikut berubah membawa dampak pada perilaku dan
budaya organisasi termasuk lembaga pendidikan Islam. Tetapi jika dipandang
dalam sudut pandang yang lebih luas budaya organisasi memang perlu dirubah agar
lebih bermutu. Jelaskan pendapat anda, mengingat tidak semua budaya yang lama
buruk (membawa kemunduran organisasi) begitu pula sebaliknya. Perubahan budaya organisasi terkadang memiliki pengaruh
positif terhadap efektifitas dan kinerja organisasi. Namun terkadang juga dapat
menurunkan kinerja atau efektifitas organisasi apabila perubahan budaya
organisasi tidak direncanakan dan dikelola dengan baik. Proses terbentuknya
budaya membutuhkan beberapa orang pendiri, yaitu orang yang di anggap
berpengaruh atau karismatik. Setelah budaya organisasi tertentu, makanya
seharusnya budaya organisasi itu dipertahankan, sebagaimana keterangan dalam
soal diatas bahwa tidak semua budaya lama itu buruk. Jika terjadi perubahan
budaya organisasi maka harus mampu menganalisis mana diantara budaya lama
dengan budaya baru yang lebih bermutu dan lebih baik.
6. Aturan
yang tegas dan jelas, Reward (ganjaran,hadiah,upah) and Punishment (hukuman,
siksaan) dapat berjalan, serta budaya organisasi yang baik sudah cukup membawa
organisasi dalam kemajuan sehingga tidak begitu diperlukan oleh seorang kepala
sekolah untuk memahami perilaku organisasi dalam organisasi kependidikan yang
dia pimpin. Bagaimana menurut anda?
Meskipun demikian seorang pemimpin/kepala sekolah tetap harus
memahami dan mempelajari perilaku organisasi dalam organisasi yang dia pimpin
karena itu akan memudahkan bagi seorang manajer/pemimpin untuk mengidentifikasi
permasalahan, menentukan bagaimana cara memperbaiki (koreksi) dan mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi. Juga dapat mengoptimalkan kinerja bawahan,
karena dengan mengetahui perilaku organisasi, pemimpin itu akan mengetahui apa
motivasi pegawainya dalam bekerja, naah dengan mengetahui motivasi bawahan,
pemimpin akan bisa rangsang sehingga pegawai tersebut bisa termotivasi dan pada
akhirnya memiliki kinerja yang baik.
7. Amati
lembaga pendidikan di sekitar Kampus STAI Al Fithrah, lakukan analisis hingga
berikan kesimpulan dengan mengacu pada 6 teori yang muncul pada pertanyaan di
atas (1 – 6). Menurut saya di STAI al fithrah sudah
mengalami perkembangan dari tahun ke tahun terbukti dengan bertambahnya
mahasiswa akan tetapi ini hanya pada jurusan MPI mengenai jurusan yang lain
yakni TS dan TH saya rasa mengalami penurunan dari segi bertambahnya mahasiswa.
Bahkan bentar lagi akan lahir jurusan baru, meski belum terwujud sekarang tapi
akan. Analisis saya yang mengacu pada 6 pertanyaan diatas adalah:
1.
Dalam
sebuah organisasi sudah maklum adanya perbedaan pendapat bahkan di STAI al
fithrah sekalipun. Tapi yang jadi perhitungan adalah bagaimana agar bisa
menerima pendapat orang lain meskipun itu dari bawahan.
2.
Saya setuju
jika stres diterapkan di STAI al fithrah, supaya mereka-mereka yang terkadang
acuh tak acuh ketika bersalah jadi benar-benar menyadarinya dan ingin
memperbaikinya.
3.
Mengenai
job enrichment dan job enlargement saya rasa disini sudah berjalan seperti itu,
mungkin salah satu faktornya adalah karena kurangnya SDM, sehingga terkadang TU
merangkap jadi dosen, kemudian dosen juga merangkap dua mata pelajran atau
lebih.
4.
STAI al
fithrah akan susah dalam pengembangan organisasi dikarenakan salah satu
faktornya, masih terikat dengan pondoknya yakni semuanya pasti dihubungkan
dengan pondok, kemudian orang-orang dalam STAI itu juga kebanyakan dari orang
dalam pesantren, sehingga akan sulit untuk berkembang karena kurangya
kemandiriannya.
5.
Untuk
budaya organisasi di STAI juga tidak ada perubahan dikarenakan sebagaimana
alasan pada nomer 4.
6.
Aturan di
STAI saya rasa tidak tegas seperti memakai almamater tiap akan masuk kuliyah
tapi disini tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena kurangnya tegas dan
jelas aturan juga tidak adanya sanksi yang diberlakukan bagi si pelanggar.
Oleh karena pemimpin tetap harus bisa
mengetahui dan memahami perilaku organisasi dalam organisasi kependidikan yang
dia pimpin, meskipun seandainya semuanya sudah terpenuhi.
Jawaban dikumpulkan melalui
email : silaturahmiku@yahoo.com
paling lambat hari Rabo, 31 Desember 2014 Pukul: 13.30 WIB. Tidak ada toleransi
dalam keterlambatan pengiriman, meskipun 1 menit.