Senin, 13 Oktober 2014

Staffing

       

                        BAB I
                       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Di era globalisasi ini, kehidupan manusia terus berkembang, dulu untuk memasak harus mencari kayu, sekarang untuk menghidupkan api tinggal memutar kompor,kemajuan tersebut tidak menghilangkan hal-hal yang masih urgen dalam kehidupan masayrakat,karna hal-hal itu sangatlah penting bagi kehidupan bermasayrakat,
          Dalam makalah ini akan dikaji tentang fungsi staffing dalam pendidikan islam
B.    Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian staffing?
2.    Apa perencanaan pegawai?
3.    Apa perencanaan sumber daya manusia?
4.    Apa komitmen pegawai?
C.      Tujuan Masalah
1.    Untuk mengetahui pengertian staffing
2.    Untuk mengetahui perencanaan pegawai
3.    Untuk mengetahui perencanaan sumber daya manusia
4.    Untuk mengetahui komitmen pegawai









BAB II
    PEMBAHASAN
A.    Pengertian staffing
               Staffing atau asembling resources, termasuk kegiatan organisasi yang sangat penting karena berhubungan dengan penempatan orang dalam tugas atau kewajiban tertentu yang harus dilakukan,pelaksanaan penempatan orang berkaitan dengan manajemen personal, oleh sebab itu, hal-hal yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
1.    Penentuan jenis pekerjaan
2.    Penentuan jumlah orang yang di butuhkan
3.    Penempatan personal sesuai dengan keahliannya
4.    Penentuan tugas, fungsi, dan kedudukan pegawai
5.    Pembatasan otoritas dan tanggung jawab pegawai
6.    Penentuan hubungan antara unit kerja
7.    Penentuan tenaga ahli
8.    Penentuan gaji upah,dan insentif pegawai yang berkaitan dengan bagian keuangan
9.    Penentuan masa jabatan,  mutasi, pensiun, dan pemberhentian pegawai
          Staffing dalam lembaga pendidikan merupakan proses manajemen struktural dan merupakan sistem yang komponen-komponennya secara keseluruhan saling berhubungan. struktur-struktur dalam organisasi merupakan tim yang terorganisasi dan membentuk suatu kinerja terpadu.pada setiap tim terdapat pemimpin yang mempertanggung jawabkan keseluruhan struktur organisasi,
        Di lihat dari penempatan staf organisasi, menurut indra johannes (2007) struktur yang terdapat dalam organisasi atas beberapa jenis berikut:
1.    democratic decentralized
2.    controlled decentralized
3.    controlled centralized





 Dari sistem staffing dalam struktural organisasi yang telah di kemukakan diatas,dapat di pahami adanya manajemen dengan pendekatan struktur mempertimbangkan level dan kedudukan ataupun jabatan tertentu,akan tetapi yang banyak di gunakan dalam manajemen struktural adalah struktur yang mengikuti organisasi yang mengikuti tingkatan-tingkatan kedudukan tertentu,pembagian tugas dilakukan sesuai wewenang dan tanggung jawab strukturnya masing-masing dengan demikian mementingkan makna struktural dalam arti unit kerja,jabatan atau posisi, tugas dan segala tanggun jawab yang di pikulnya masing-masing oleh pejabat struktural.
                          Manajemen staffing menurut David Evans(1981:241)memiliki ciri-ciri berikut:
1.    tugas individu yang jelas
2.    jabatan yang jelas
3.    wewenang dan tanggug jawab yang jelas
4.    deskripsi tugas dan kegiatan yang jelas, setiap tugas dijelaskan sesuai dengan sfesifikasinya yang menjelaskan secara terperinci bagi petugas masing-masing
5.    hubungan antar unit kerja dan hubungan antar tugas yang jelas
dalam staffing, posisi personal dalam organisasi ditetapkan menurut urutan masing-masing secara sistematis,setiap struktur dikenal dengan istilah tertinggi dan terendah,jabatan tertinggi dan terendah,serta insentif dan tunjangan  dan tunjangan tertinggi dan terendah.
B.     Perencanaan Pegawai
      Perencanaan pengadaan pegawai yang intinya untuk meneliti dan memperoleh pegawai dilakukan dengan tahapan berikut:
1.    Tahap analisis beban kerja
2.    Tahap analisis tenaga kerja
     Melakukan analisis jabatan , untuk menentukan;
1.    Sifat dan keadaan pekerjaan
2.    Sikap dankecakapan pemangku jabatan



        Pada umumnya,analisis jabatan disebut sebagai suatu upaya membuat uraian pekerjaan hingga dapat diperoleh keterangan untuk menilai jabatan,hasil analisis jabatan ini adalah:
1.    Deskripsi jabatan,yaitu pernyataan yang meliputi tugas,wewenang,tanggung jawab
2.    Spesifikasi jabatan,yaitu pernyataan yang menunjukkan kualitas dan persyaratan minimal bagi pegawai yang di terima.
              Staffing yang berhungan dengan perencanaan pegawai, pegawai dapat diperoleh dari dalam atau dari luar lembaga,untuk dari luar dapat diperoleh dari lembaga pendidikan dari luar, adapun yang berasal dari dalam lembaga,misalnya promosi pegawai,umumnya penarikan dan seleksi pegawai baru dapat di lakukan sebagai berikut:
1.    Pemasukan lamaran
2.    Penerimaan lamaran
3.    Pengisian formulir lamaran
4.    Tes
5.    Wawancara
6.    Pemeriksaan CV
7.    Pemeriksaan kesehatan
8.    Penempatan
Setelah calon pegawai di nyatakan lolos dari beberapa tes sleksi,dan positif di terima,langkah selanjutnyanya mengadakan penempatan calon pegawai sesuai dengan posisinya,dalam penempatan ini ada beberapa hal yang bisa di lakukan,diantaranya:
1.    Pengenalan dan orientasi
2.    Pelatihan dan pengembangan
Latihan dan pengembangan dapat di lakukan dengan cara:
1.    On the job training, (pelatihan yang di lakukan di dalam perusahaan tsb)
2.    Off the job training, (pelatihan yang dilakukan di luar perusahaan dengan bantuan pihak lain)







C.    Perencanaan Sumber Daya Manusia
         Perencanaan adalah proses penentuan rencana atau program kegiatan,definisi klasik menyatakan bahwa perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan masa depan,
       Dalam perencanaan terdapat hal-hal penting yang harus di perhatikan terutama berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia,yaitu sebagai berikut:
1.    Analisis jabatan
2.    Sumber-sumber   dan cara mendapatkan tenaga kerja
3.    Sleksi pegawai
4.    Pelatihan pegawai

D.    Komitmen Pegawai
           Komitmen pegawai lembaga pendidikan sangat di butuhkan guna mempertahankan kualiatas lembaga pendidikan dan eksistensinya.tanpa komitmen yang jelas dan tegas, lembaga pendidikan akan bangkrut, komitmen pegawai lembaga pendidikan sama dengan komitmen organisasi. Ada dua pendekatan dalam merumuskan definisi komitmen dalam berorganisasi
Pertama, melibatkan usaha untuk mengilustrasikan bahwa komitmen dapat muncul dalam berbagai bentuk,maksudnya arti dari komitmen menjelaskan perbedaan hubungan antara anggota organisasi dan entitas lainnya (salah satunya organisasi itu sendiri)
Kedua, melibatkan usaha untuk memisahkan di antara berbagai entitas individu yang berkembang menjadi memiliki komitmen terhadap lembaga (Meyer&Allen,1997)
         Pemahaman terhadap makna komitmen organisasi dapat pula berdasarkan pembedaan atau pendekatan berdasarkan sikap atau pendekatan berdasarkan tingkah laku (Mowday,Porter&Steers,1982;Salancik;Scholl;Staw dalam Meyer&Allen,1997). Pembedaan yang lebih tradiisional ini memiliki implikasi tidak hanya pada definisi dan pengukuran komitmen,tetapi pendekatan juga yang di gunakan dalam berbagai penelitian perkembangan dan konsekuensi komitmen,
        Meyer dan Allen (1991)merumuskan tiga dimensi komitmen dalam berorganisasi,yaitu: affective,continuance,normative.Ketiga hal ini lebih tepat di nyatakan sebagai komponen atau dimensi dari komitmen berorganisasi.hal ini di sebabkan hubungan anggota organisasi dengan organisasi mencerminkan perbedaan derajat tiga dimensi tersebut.
                       

         Lembaga pendidikan harus melakukan pemberdayaan komitmen para pegawainya,pemberdayaan yang dapat di kembangkan untuk mempekuat komitmen menurut Sharaf Khan dalam Rokhman (1997) adalah sebagai berikut:
1.    Lama bekerja (time)
2.    Kepercayaan(trust)
3.    Rasa percaya diri(confident)
4.    Kredibilitas(credibility)
5.    Pertanggung jawaban(accountability)


                       

















                        BAB III
                            PENUTUP
      .Staffing merupakan kegiatan organisasi yang sangat penting karena berhubungan dengan penempatan orang dalam tugas dan kewajiban tertentu yang harus di lakukan.
    .Perencanaan pegawai yang intinya untuk meneliti dan memperoleh pegawai di lakukan dengan tahapan
1.    tahap analisis beban kerja
2.    tahap analisis tenaga kerja
analisi  jabatan untuk menentukan
1.    sifat dan keadaan pekerjaan
2.    sikap dan kecakapn pemangku jab
    .Perencanaan adalah proses untuk penentuan rencana atau program kegiatan,definisi klasik menyatakan bahwa perencanaan  pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan di kerjakan masa depan
    .Pegawai lembaga pendidikan sangat di butuhkan guna mempertahankan kualitas lembaga pendidikan dan eksistensinya. Tanpa komitmen yang jelas dan tegas,lembaga pendidikan akan bangkrut,komitmen pegawai lembaga pendidikan sama dengan komitmen organisasi.


                   





Daftar Pustaka
Hikmat, manajemen pendidikan, (Bandung:pustaka setia,2009)
U,saefullah, manajemen pendidikan islam, (Bandung,pustaka setia,2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar