Nama : Nur Hanifah
Contoh konflik pribadi, dimana keduanya sama-sama disenangi.
Waktu
saya menjelang lulusan SMA saya dihadapkan pada dua pilihan yang sangat berat,
karena keduanya sama-sama saya senangi, yakni waktu itu saya ingin sekali
melanjutkan kuliyah di luar yakni di UNESA sambil cari kerja dengan teman saya,
awalnya orang tua saya menyutujuinya, entah kenapa mereka tiba-tiba berubah
pikiran,,,????? Kemudian orang tuaku memberikan
saya pilihan lain yaitu untuk mondok di Al-fithrah sambil kuliyah, saya
tidak bisa menolak karena dulu saya memang juga pernah punya keinginan ke
Al-fithrah. Akan tetapi kedua pilihan tersebut membuat saya bingung mana yang
sebaiknya saya pilih, kemudian kami bermusyawarah ( saya dan orang tua saya),
diantara musyawarah itu kami membahas kebaikan dan juga kekurangan dari
masing-masing pilihan tersebut. Lalu kami menemukannya, bahwa sesungguhnya
mondok itu alternatif yang lebih baik, aman juga tidak akan memberatkan bagi
saya dengan melakukan kerja. kata orang tua saya “tugas kamu disana cuman
belajar. Tapi jika kamu kuliyah di luar kamu akan kesusahan mengatur waktu,
buat kerja ataupun kuliyah,,??? Dan juga kuliyah di luar itu sangatlah berbahaya.”
Lalu untuk semakin meyakinkannya saya minta pendapat ke kakak saya, lalu dia
menyarankan sebagaimana yang dikatakan orang tua saya, katanya “ kuliyah di
luar itu sangat bahaya apalagi di kota besar sebagaimana Surabaya, disana
bahkan kebanyakan ada yang tidak perawan.” Begitulah katanya, meskipun agak
ngawur tapi ada benernya juga yang dikatakannya. Oleh karena itulah saya
semakin mantap untuk mondok di Al-fithrah. Dan saya juga yakin bahwa inilah
jalan yang terbaik bagi saya yang ditetapkan-Nya.
Konfliknya
memilih antara kuliyah di UNESA atau mondok di Al-fithrah sambil kuliyah.
Cara
mengatasinya, dengan melakukan musyawarah sambil memilah-milah dari keduanya
kelebihan serta kekurangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar