Sabtu, 06 Desember 2014

contoh konflik

Nama : Nur Hanifah
Contoh konflik pribadi, dimana keduanya sama-sama disenangi.
Waktu saya menjelang lulusan SMA saya dihadapkan pada dua pilihan yang sangat berat, karena keduanya sama-sama saya senangi, yakni waktu itu saya ingin sekali melanjutkan kuliyah di luar yakni di UNESA sambil cari kerja dengan teman saya, awalnya orang tua saya menyutujuinya, entah kenapa mereka tiba-tiba berubah pikiran,,,????? Kemudian orang tuaku memberikan  saya pilihan lain yaitu untuk mondok di Al-fithrah sambil kuliyah, saya tidak bisa menolak karena dulu saya memang juga pernah punya keinginan ke Al-fithrah. Akan tetapi kedua pilihan tersebut membuat saya bingung mana yang sebaiknya saya pilih, kemudian kami bermusyawarah ( saya dan orang tua saya), diantara musyawarah itu kami membahas kebaikan dan juga kekurangan dari masing-masing pilihan tersebut. Lalu kami menemukannya, bahwa sesungguhnya mondok itu alternatif yang lebih baik, aman juga tidak akan memberatkan bagi saya dengan melakukan kerja. kata orang tua saya “tugas kamu disana cuman belajar. Tapi jika kamu kuliyah di luar kamu akan kesusahan mengatur waktu, buat kerja ataupun kuliyah,,??? Dan juga kuliyah di luar itu sangatlah berbahaya.” Lalu untuk semakin meyakinkannya saya minta pendapat ke kakak saya, lalu dia menyarankan sebagaimana yang dikatakan orang tua saya, katanya “ kuliyah di luar itu sangat bahaya apalagi di kota besar sebagaimana Surabaya, disana bahkan kebanyakan ada yang tidak perawan.” Begitulah katanya, meskipun agak ngawur tapi ada benernya juga yang dikatakannya. Oleh karena itulah saya semakin mantap untuk mondok di Al-fithrah. Dan saya juga yakin bahwa inilah jalan yang terbaik bagi saya yang ditetapkan-Nya.

Konfliknya memilih antara kuliyah di UNESA atau mondok di Al-fithrah sambil kuliyah.

Cara mengatasinya, dengan melakukan musyawarah sambil memilah-milah dari keduanya kelebihan serta kekurangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar