NAMA :NUR HANIFAH
SEMESTER: V
Macam-macam konflik:
1. Dianutnya
nilai-nilai baru oleh anggota-anggota kelompok tertentu
2. Sebuah
kesulitan atau problem baru, dihadapi oleh kelompok di mana para anggotanya
mempersepsinya dengan cara yang berbeda-beda
3. Peranan
seorang anggota di luar kelompok tersebut bertentangan dengan peranan annggota
tersebut di dalam kelompok itu.
Contoh
untuk konflik yang pertama:
Dua pengacara
yang selama masih menjadi mahasiswa berteman erat. Kemudian setelah lulus dan
menjadi pengacara dihadapkan pada suatu masalah yang menuntut mereka untuk
saling berhadapan di meja hijau. Masing-masing secara agresif dan teliti
melindungi kepentingan kliennya. Disini terdapat konflik yang disebabkan oleh
nilai-nilai baru, dan sebuah tuntutan oleh masing-masing pihak.
Begitu juga
contoh: kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatnya, sedangkan
kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbullah
konflik diantara kedua kelompok tersebut.
Contoh
konflik yang kedua:
Ketika terjadi
perbedaan pendapat mengenai penetapan tanggal hari raya idul fitri karena
perbedaan cara pandang masing-masing umat. Meskipun sesama agama islamnya, akan
tetapi persepsi mereka berbeda-beda, seperti halnya kelompok Muhammadiyah itu cenderung
lebih dulu hari rayanya, akan tetapi untuk kelompok Nahdhatul Ulama’ itu masih
butuh ru’yah ataupun hisab, jadi masih belum bisa untuk memastikannya.
Sebagai contoh,
misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat
menganggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan
mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menebang
pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun
atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian
kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi
pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus
dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di
masyarakat.
Contoh
konflik yang ketiga:
Konflik bentrok,
yaitu adanya bentrok di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA)
dengan masyarakat setempat hanya karena kesalahpahaman akibat kecurigaan
masyarakat setempat terhadap salah seorang mahasiswa SETIA yang dituduh
mencuri, dan ketika telah di usut polisi tidak ditemukan bukti apapun. Ditambah
lagi adanya preman provokator yang melempari masjid dan masuk ke asrama putri
kampus tersebut. Dan bisa di tebak akhirnya meluas ke arah agama,
ujung-ujungnya pemaksaan penutupan kampus tersebut, oleh masyarakat sekitar
secara anarkis.
Dalam konflik
ini terdapat pertentangan antara kelompok luar yakni masyarakat dengan kelompok
dalam yakni para mahasiswa SETIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar